Mungkin
sebagian dari kalian masih awam dengan yang namanya Sinulog. Tapi tentu kalian
tahu dong negara tetangga kita Filipina? Negara yang berada di sebelah utara
Indonesia ini memiliki festival budaya dan agama yang dinamakan Sinulog atau
Santo Nino Festival. Mungkin kalau di Indonesia biasa disebut dengan karnaval. Awal
saya mengetahui tentang festival ini saat awal tahun 2014 saya berkenalan
dengan seorang pinoy (sebutan untuk orang Filipina) kalau saya tidak lupa
namanya Maverick Ranola twitternya kalau tidak salah @MaverickRanola. Saya dan
dia saling bertukar informasi mengenai banyak hal di negara kita masing-masing.
Saat itu dia mengajak saya untuk menghadiri Sinulog. Dikarenakan jarak yang
tidak memungkinkan jadi saya hanya meminta untuk dikirim beberapa foto
kemeriahan Sinulog dan dia tidak keberatan. Darisitulah saya banyak tahu
tentang Sinulog dan menelisik lebih jauh seperti apa festival besar tersebut.
Sinulog
merupakan festival terbesar di Filipina yang selalu diadakan pada hari minggu
ketiga bulan Januari di pusat kota Cebu selama sembilan hari. Sinulog merupakan
perayaan keagamaan untuk memperingati penerimaan Katholik di Filipina. Selain
masyarakat Cebu, masyarakat di kota-kota lain di Filipina juga antusias datang
untuk menyaksikan kemegahan festival yang berlangsung selama 9 sampai 12 jam
ini. Tidak sedikit para wisatawan asing juga berbondong-bondong datang ke
Filipina yang setiap tahun jumlahnya kian meningkat. Sedikit ingin memberi
informasi bahwa Filipina merupakan satu-satunya negara Asia yang kental sekali
dengan budaya barat. Kebanyakan masyarakat disana berkomunikasi menggunakan
bahasa Inggris. Sedangkan bahasa Tagalog dijadikan bahasa kedua mereka. Masyarakat
Filipina sangat senang menyanyi dan menari. Hampir setiap warga di Filipina
menghabiskan waktu weekend untuk berkumpul bersama keluarga dan mengadakan
pesta kecil-kecilan. Mereka juga sangat friendly. Oleh karena itu setiap
diadakan Sinulog masyarakat Filipina sangat antusias untuk berpartisipasi atau
sekedar datang menyaksikan hiruk pikuk kemeriahan festival tersebut.
Ada
banyak sekali penari-penari dengan aksesoris cantik berbalut kostum warna-warni
menari dijalanan. Tarian ini terdiri dari dua langkah maju dan satu langkah
mundur dengan iringan suara drum. Sesekali para penari tersebut akan berteriak
seperti mengucapkan “Pit senyor kang mama kini, Pit senyor kang papa kini!” kurang
lebih dapat diartikan “Untuk memanggil, bertanya, dan memohon kepada raja”.
Selain itu Sinulog juga terdapat kontes yang dibagi menjadi tiga kategori
antara lain Sinulog Base Category, Free Interpretation, dan Steet Dancing
Category. Di puncak acara hari terakhir akan ada tarian terbesar yang dinamakan
Sinulog Grand Parade yang dilakukan di Cebu City Sport Complex. Yang menarik
dari festival ini adalah banyaknya masyarakat yang antusias datang dengan ‘wild
mode’ namun dengan cara yang menyenangkan. Wajah-wajah mereka penuh dengan
warna-warni cat dan tato henna dengan berbagai macam bentuk serta untaian bunga
yang melingkari kepala. Terkadang mereka saling memberi peluk atau berteriak
‘free hugs’ kepada pengunjung lain meski tidak kenal satu sama lain dan menjadi
akrab. Sunggul festival yang sangat unik dan menarik. Pemerintah Filipina sudah
menetapkan acara Sinulog sebagai acara yang dilaksanakan setiap setahun sekali.
Festival ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang
ingin berkunjung ke negara tersebut. Setiap negara pasti memiliki sisi keunikannya
tersendiri ya, Indonesia juga tak kalah unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar