Cintaku
kepadamu tak lekang oleh waktu....Tahu lirik lagu tersebut? Ya, itu sebuah
lirik lagu yang menggambarkan kecintaanku pada budaya wayang. Pewayangan adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari budaya bangsa hasil karya para empu serta
merupakan khazanah peninggalan kebudayaan bangsa. Wayang mengandung unsur-unsur
filosofis, budi pekerti yang perlu disampaikan kepada generasi muda penerus
bangsa.
Cerita
pewayangan bersumber pada sebuah buku Ramayana dan Mahabarata. Tetapi tidak
berarti bangsa Indonesia mengutip dari isi kedua buku tersebut. Namun, buku
tersebut kemudian diolah oleh para empu sehingga menjadi lebih indah dan memuat
kisah hidup manusia dari lahir sampai mati.
Unsur budi pekerti pada pewayangan sangat
menarik aku untuk mengulasnya di blog ini. Selain sebagai wujud cinta budaya,
juga mengacu kepada tujuan pendidikan nasional untuk mencetak manusia berbudi
luhur lewat cerita pewayangan. Berharap tokoh wayang yang berwatak ksatria dan
utama bisa dijadikan teladan sedangkan tokoh wayang yang berwatak angkara murka
bisa dijadikan pelajaran.
Menurut
sumbernya setiap tokoh wayang tinggal di suatu negara. Tentu saja negara dalam
cerita wayang berbeda dengan negara kita dimana suatu negara memiliki wilayah
tertentu, rakyat tertentu, dan kedaulatan dalam batas wilayahnya. Konsep negara
dalam wayang merujuk pada ‘negara-kota’. Artinya, seorang raja yang memiliki
kuasa penuh dalam batas kota hanya meliputi istana dan sekitarnya. Sedangkan
gunung, hutan, laut, sungai dan sebagainya tidak dikuasai oleh siapapun. Nama-nama
negara dalam cerita wayang yang aku ketahui ada delapan, antara lain Astina,
Pancala, Mandaraka, Wirata, Mandura, Dwarawati, Amarta, dan Trajutrisna.
Dalam
tulisan kali ini aku ingin mengulas tentang nama-nama tokoh wayang dari negara
Amarta. Dalam kisah pewayangan Jawa, negara Amarta merupakan negara yang
dikenal sebagai tanah para Pandawa Lima. Selain itu ada juga Raden Gatotkaca
dan Raden Abimanyu yang tinggal di negara tersebut.
1. Prabu Puntadewa
Prabu
puntadewa adalah Raja Amarta. Kerajaan Amarta atau Indraprasta dikelilingi sebuah
beteng yang kokoh dan kuat yang dinamakan beteng Kapurancang. Beteng ini
merupakan bilah-bilah besi runcing yang ditata di atas tembok dinding pada
batas kerajaan. Karena beteng itulah tidak semua musuh dapat dengan mudah
memasuki kerajaan. Untuk mencapai Kapurancang harus menyeberangi jagang
terlebih dahulu. Jagang merupakan telaga kecil yang mengelilingi beteng
Kapurancang sehingga bila dilihat dari angkasa kerajaan Amarta bak pulau di tengah
samudera.
Nama-nama
lain Prabu Puntadewa ialah Prabu Yudhistira, Prabu Gunatalikrama, dan Prabu
Darmakusuma. Ia merupakan putra Prabu Pandudewanata, Raja Astina. Ibunya
bernama Dewi Kuntinalibrata. Permaisuri Prabu Puntadewa bernama Dewi Drupadi yang
merupakan putri dari Prabu Drupada yakni raja yang berkuasa di Pancala. Dari
pernikahannya dengan Dewi Drupadi, ia dikarunai seorang anak yang bernama Raden
Pancawala yang merupakan anak satu-satunya.
Prabu
Puntadewa adalah seorang raja yang memiliki sifat mulia. Ia adalah raja yang
jujur, tidak pernah marah, penyabar, dan suka mengalah. Memiliki darah putih
dan berjiwa suci. Sebagai raja, ia selalu bertindak adil dan mengutamakan
kepentingan rakyatnya. Apa saja yang ia perintahkan selalu ditaati oleh
rakyatnya. Tidak ada pencuri dan penjahat karena semua menyadari akan
kewibawaan sang raja yang berbudi luhur dan arif bijaksana. Prabu Puntadewa
memiliki pusaka yang berwujud kitab, dapat menghidupkan orang yang sudah mati
di luar kehendak Tuhan. Namun bila sedang marah terhadap musuhnya, ia akan
menjelma menjadi raksasa besar yang menakutkan.
2. Raden Werkudara
Siapakah
Raden Werkudara? Ia merupakan satria Jodipati. Kesatrian Jodipati adalah
wilayah kerajaan Amarta. Ia memiliki ibu yang bernama Dewi Kuntinalibrata. Saat
masih kecil Werkudara dipanggil dengan nama Raden Bratasena. Ia juga memiliki
nama-nama lain seperti Raden Bima, Raden Sena, Raden Jagalabilawa, dan Raden
Bayuputera. Kalian pasti tahu obat Kuku Bima? Ya, nama itu terinspirasi dari
Raden Werkudara atau Raden Bima. Ia memiliki kuku yang panjang dan sangat
tajam. Dapat untuk merobek-robek perut musuhnya, terkenal dengan nama Kuku
Pancanaka.
Raden
Werkudara memiliki tiga orang istri antara lain Dewi Arimbi yang memiliki
seorang putra bernama Raden Gatotkaca, Dewi Nagagini yang memiliki seorang putra
bernama Raden Antareja, dan Dewi Urangayu yang memiliki putra bernama Raden
Antasena. Watak dan sifat-sifat Raden Werkudara pantas untuk ditiru. Jujur,
suci, serta sederhana. Siapa yang baik akan dihormatinya, namun siapa yang
jahat ia tidak segan untuk melawan.
Selalu setia dan hormat kepada gurunya yaitu Batara Bayu dan Begawan
Durna. Selalu menjunjung tinggi kewibawaan Pandawa. Jika saudara-saudaranya
sedang berperang melawan musuh, ia membela mati-matian karena prinsip hidupnya
adalah “mati satu mati semua, mukti satu mukti bersama”.
Selain
memiliki kuku yang panjang, Raden Werkudara juga memiliki beberapa kelebihan
lainnnya. Ia memiliki kekuatan angin yang amat dahsyat, dapat merobohkan semua
yang diterjangnya. Jika berjalan jauh langkahnya cepat laksana kilat tidak
dapat dikejar oleh siapa saja. Memiliki perawakan yang kekar, tinggi besar,
kukuh, serta kuat. Raden Werkudara juga disebut sebagai satria Panenggak
Pandawa yang memiliki senjata gada besar dengan sebutan Gada Rujakpolo. Gada
tersebut dapat menghancurkan apa saja yang dipukulnya.
3. Raden Arjuna
Nah,
tokoh wayang satu ini pasti tidak asing bagi kalian. Satria dari Maduraka yang
memiliki rupa yang tampan dan pandai memanah ini dikenal dengan Raden Arjuna.
Putra ketiga dari Prabu Pandudewanata dan ibunya yang bernama Dewi
Kuntinalibrata. Ketika masih kecil ia bernama Raden Permadi. Nama-nama lain
Raden Arjuna ialah Raden Pamadya, Raden Janaka, Raden Margana, Raden Palguna,
dan Raden Dananjaya. Ia memiliki banyak istri, namun permaisurinya hanya satu
yaitu Dewi Wara Sumbadra yang merupakan adik dari Prabu Kresna seorang raja
Dwarawati. Dengan Dewi Wara Sumbadra ia dikarunai seorang putra bernama Raden
Abimanyu. Anak-anak yang lain diantaranya ada Bambang Irawan, Raden Bratalaras,
Raden Priyambada, Raden Wisanggeni, dan Endang Pergiwa.
Raden
Arjuna adalah tokoh wayang yang suka bertapa. Selain suka menolong, ia juga senang
bergaul dan pandai menyesuaikan diri dimanapun ia berada. Selalu taat dan setia
kepada gurunya, Begawan Durna. Raden Arjuna memiliki bermacam-macam kelebihan.
Ia sakti mandraguna yang menjadikannya kekasih para dewa. Bila berbicara,
bahasa dan suaranya halus dan indah didengar. Meskipun memiliki banyak istri,
ia tetap bisa bertindak adil terhadap mereka. Ia pemerhati masalah pendidikan
dan keindahan.
Senjata-senjata
yang dimiliki oleh Raden Arjuna antara lain Panah Pasopati, Pulanggeni, dan
Ardodedali. Senjata-senjata tersebut merupakan pemberian dari para dewa. Raden
Arjuna juga disebut sebagai Satria Pamadyaning Pandawa, dan terkenal sebagai
satria ‘lelananging jagad’. Lelananging atau lanang dalam bahasa Jawa diartikan
sebagai lelaki. Mungkin karena ia memiliki paras yang paling rupawan dari
sekian banyak tokoh wayang.
4. Raden Nakula
Raden
Nakula merupakan putra keempat dari Prabu Pandudewanata. Ibunya bernama Dewi
Madrim. Prabu Pandudewanata beristri dua orang yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madrim.
Ketika dewi Kunti sudah memiliki tiga orang putra, Dewi Madrim belum berputra
seorangpun. Maka menjadi iri Dewi Madrim terhadap Dewi Kunti. Lalu Prabu
Pandudewanata memerintahkan Dewi Kunti untuk menyerahkan Aji Adityahradaya
kepada Dewi Madrim.
Aji
Adityahradaya adalah suatu ajian untuk memnaggil para dewa. Seketika datanglah
dewa bernama Batara Aswin. Selanjutnya Batara Aswin bersatu rasa dengan Dewi
Madrim yang menyebabkan Dewi Madrim hamil. Selang beberap waktu akhirnya Dewi
Madrim melahirkan anak kembar yang diberi nama Nakula dan Sadewa. Satu ayah
lain ibu dengan Puntadewa, Werkudara, dan Arjuna.
Saat
ibunya meninggal, Raden Nakula masih kecil. Ia masih dipanggil dengan nama
Raden Pingten. Sejak itu Raden Nakula dan Sadewa diasuh oleh Dewi
Kuntinalibrata. Ia dan ketiga putranya sangat menyayangi Raden nakula dan
sadewa. Kesatrian Raden Nakula bernama Tanjung Anom. Ia tidak memiliki kesatian
yang istimewa namun ia pandai dibidang pertanian dan rajin bekerja.
5. Raden Sadewa
Raden
Sadewa adalah satria dari Bumiretawu. Ia adalah putra terakhir dari Prabu
Pandudewanata dan Dewi Madrim. Ketika masih kecil ia bernama Raden Tangsen.
Raden Sadewa merupakan saudara kembar dengan Nakula. Kembar rupa maupun
suaranya. Kalau berbicara tegas dan mantap suaranya. Raden Sadewa berwatak
kesatria utama. Ia sangat adil, bijaksana, sederhana, jujur, dan berbudi luhur.
Berani karena benar, takut karena salah adalah prinsip hidupnya. Selalu
berhati-hati dalam bertindak serta cermat, teliti, dan bersahaja.
Raden
Sadewa memiliki beberapa kelebihan. Ia seorang kesatria yang sangat sakti,
cerdik dan pandai, serta waspada. Mengerti dan tahu sesuatu yang akan terjadi.
Putra-putra Prabu Pandudewanata dengan dua orang istri semuanya ada lima orang
yaitu Puntadewa, Werkudara, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Kelimanya biasa disebut
Pandawa yang artinya darah Pandu atau putra Prabu Pandu. Melihat putra-putranya
yang tampan-tampan, berani, gagah perkasa, dan berbudi luhur, Prabu
Pandudewanata merasa senang dan bahagia.
6. Raden Gatotkaca
Tokoh
wayang yang satu ini pasti tidak asing di telinga kalian yaaa.... Satria
Pringgadani ini bernama Raden Gatotkaca yang juga memiliki nama lain yaitu
Raden Tetuka dan Raden Rimbiatmaja. Ia merupakan putra dari Raden Werkudara dan
Dewi Arimbi. Pernikahannya dengan Dewi Pergiwa yang merupakan anak dari Raden
Arjuna dikarunia putra yang diberi nama Raden Sasikirana.
Ketika
Raden Gatotkaca lahir, tidak ada satu pun senjata yang dapat memotong tali
pusarnya. Pamannya, Raden Permadi berusaha mencari senjata yang dapat memotong
tali pusar tersebut. Alhasil ia memperoleh senjata Kuntawijaya. Namun ia hanya
memperoleh sarung senjatanya saja karena Raden Permadi berebut senjata dengan
Prabu Karna, dan kerisnya dapat direbut oleh Prabu Karna. Meskipun begitu tali
pusar Raden Gatotkaca tetap bisa dipotong meski hanya dengan sarung senjata
tersebut.
Raden
gatotkaca satria gagah berani dan perkasa serta sangat sakti. Ototnya bagai
kawat, tulangnya bagaikan besi. Ia memakai Kotang Antakusuma yang tidak mempan
oelh senjata apapun. Ia juga dapat terbang tanpa sayap, meloncat tanpa sotang,
serta duduk di atas awan gelap. Kecepatan terbangnya bagaikan kilat.
Raden
gatotkaca memiliki Caping Basunanda, jika hujan ia tidak akan kehujanan, jika
panas ia tidak akan kepanasan. Dalam perang Baratayuda, ia gugur di medan
perang oleh Prabu Kresna seorang senapati dari negara Astina dengan senjata
Kuntawijaya.
7. Raden Abimanyu
Raden
Abimanyu adalah satria Plangkawati. Juga disebut Raden Angkawijaya. Ia
merupakan putra Raden Arjuna satria dari Madukara dan Dewi Warasumbadra. Istri
Raden Abimanyu ada dua orang yaitu Dewi Siti Sundara yang merupakan anak dari
Prabu Kresna dan Dewi Utari yang merupakan anak dari Prabu Matswapati.
Pernikahannya dengan Dewi Utari dikarunia putra yang diberi nama Raden
Parikesit. Setelah perang Baratayuda, Parikesit menjadi raja Astina yang
bergelar Prabu Parikesit. Parikesit memiliki paras yang rupawan seperti
ayahnya. Sangat disayang oleh kedua orang tuanya.
Raden
Abimanyu adalah seorang kesatria agung yang berbudi luhur. Oleh karena itu
Raden Werkudara sangat sangat kepadanya. Raden Abimanyu juga sangat sayang
kepada Raden Gatotkaca. Kedua satria ini saling membantu pada saat mereka
berperang melawan musuh.
Dalam
pakeliran wayang purwa, kita sering menjumpai Raden Abimanyu perang melawan
raksasa yang bernama Buta Cakil. Biasanya Raden Gatotkaca selalu membantunya
apabila musuh tersebut mengancam. Dalam perang Baratayuda, Raden Abimanyu
tampil sebagai senapati Pandawa. Ia gugur di medan perang karena dikerubuti
oleh prajurit-prajurit Kurawa.
Nah,
itulah beberapa kilasan tokokh-tokoh wayang dari negara Amarta. Tentu saja
masih banyak tokoh-tokoh wayang dari negara lain yang akan aku ulas di lain
waktu. Mohon maaf karena belum sempat membubuhkan gambar dari masing-masing
tokoh wayang. Tapi pasti nanti akan aku post dijudul artikel yang berbeda. See you di artikel wayang selanjutnya
yah, terima kasih sudah menyempatkan membaca blog aku yang sederhana. J
thx infonya
BalasHapus