Di sepertiga malam aku terbangun
Dan
yang pertama kali ada dalam pikiranku,
adalah kamu Ayah
Ku
buka lembaran album foto usang
berdebu
dan kotor
Ada
foto ku disana lucu dan menggemaskan
Ku
buka selembar demi selembar deretan foto di album itu
Dan
ku lihat ada fotomu menggandeng lenganku
Dengan
senyum sumringah
Badan
yang tegap dan gagah
Engkau
lelaki pertama yang aku cinta
semenjak
aku dilahirkan
Engkau
yang selalu melindungi aku
Mengasihi
aku memanjakanku
Yang
dengan sabar
memenuhi
keinginan anak perempuanmu
Aku
bahagia saat itu mencintai dan di cintai olehmu
Tapi
ayah, beranjak dewasa
Aku
mengenal cinta lelaki lain selain dirimu
Rasanya
memang berbeda
Tapi
aku boleh jujur
Tak
ada yang setulus cintamu padaku
Entah
harus bagaimana
aku
mengutarakan kekecewaanku karena lelaki lain
Entah
harus bagaimana
aku
menggambarkan perasaanku disakiti lelaki lain
Entah
harus seperti apa
aku
membuang air mata gara2 lelaki lain
Ayah,
ingin rasanya aku mengadu
Agar
engkau tau hati anak perempuanmu
yang
telah dirusak lelaki lain
Hati
anak perempuanmu
yang
sekian lama kau rawat dari semenjak dia lahir
Beranjak
dewasa aku tak lagi memperlihatkan tangisku padamu
Anak
perempuanmu sudah cukup tau diri
Tidak
adil memang aku menangisi lelaki
yang
mengahancurkan kebahagiaanku
Sedangkan
aku tidak menangisi perjuangan ayah
untuk membahagiakanku
Ayah....
Sudah
bukan saatnya lagi merengek dipundakmu
Tapi
rasanya aku tidak kuat menahan ini sendirian
Aku
membutuhkanmu
Ayah....
Jangan
pinta aku untuk mencintai lelaki selain dirimu
Walaupun
itu sebuah keharusan
Yang
aku takutkan suatu saat aku bisa mencintai lelaki lain
dan
aku melupakanmu
Tapi
tenang saja ayah
Engkau
adalah cinta pertama dan terakhir dalam hidupku
Terima
kasih telah mencintai dan menyayangi anak perempuanmu
Hingga
sampai pada akhirnya
Dari
anak perempuanmu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar