Tegal adalah sebuah kota kecil yang berdekatan dengan pantai utara pulau Jawa atau masyarakat biasa menyebutnya pantura. Selain terkenal dengan bahasanya yang medok, kota Tegal juga memiliki motif kain batik yang khas. Batik khas Tegal atau batik Tegalan kebanyakan bermotif flora dan fauna.
Corak, motif, dan dominasi warna pada batik Tegalan tidak terlepas dari pengaruh Kardinah yaitu seorah tokoh wanita yang berpengaruh untuk kota Tegal. Tidak banyak orang tahu bahwa pada masa pemerintahan Belanda Kardinah pernah membangun Sekolah Kepandaian Putri untuk gadis pribumi Wismo Pranowo. Selain memberi pelajaran yang setara dengan Sekolah Pribumi Kelas Dua, Kardinah juga mengajarkan tentang praktik membatik. Di sekolah tersebut terdapat pula fasilitas seperti gudang dan los yang digunakan sebagai tempat penyelesaian hasil dari membatik.
Pada acara-acara penting seperti hajatan atau khitan, kain Batik merupakan pemberian yang sangat berharga karena mengandung nilai seni dan budaya yang tidak terukur. Dahulu Kardinah lebih suka membatik menggunakan warna soga (warna merah untuk batik) dan warna wedel (warna hitam untuk batik).
1. Motif Beras Mawur
Nama motif beras mawur diambil dari bentuk pacitan yang dibuat yaitu berupa titik-titik putih seperti beras tumpah (beras mawur). Pembuatan godongan-nya (bentuk daun) adalah ambringan atau daun ambring yang dikombinasikan dengan beberapa bunga.
2. Motif Tambangan
Motif Tambangan adalah motif yang menyerupai tambang yang menyilang dan membentuk belah ketupat. Sedangkan di dalam belah ketupat tersebut terisi dengan godongan, pacitan dan isen-isen yang berbeda-beda. Motif Tambangan menonjolkan bentuk tambang yang melintang dan penuh dengan isen-isen terlihat tumpang tindih bergantian, bentuk tambang di buat besar sehingga mendominasi motif ini, sedangkan penggarapan godongan, pacitan hanya pelengkap yang mengisi bagian diantara tambang tersebut.
3. Motif Belah Ketupat
Motif ini berbentuk dua buah segitiga yang membetuk belah ketupat sedangkan masing-masing segitiga memiliki pacitan yang berbeda-beda. Pembuatan pacitan pada masing-masing segitiga yang membentuk belah ketupat berupa: buntut bajing, gabahan, cecek awe-awe, sawud rentet dan lain-lain. Sedangkan pembuatan godongan hanya sebagai penyatu yang dibuat diantara/ perbatasan segitiga satu dan lainnya yang berbentuk daun dan bunga.
4. Motif Grandilan
Motif Grandilan adalah motif dengan menggunakan godongan Turi Putih sebagai inti dari motif ini, sedangkan pacitan-nya berupa klabangan yang memenuhi permukaan kain. Motif Grandilan juga merupakan motif non geometris dengan penempatan bentuk-bentuk daun turi yang menyebar.
5. Motif Cempaka Putih
Latar motif batik cempaka putih berwarna putih jernih. Di atasnya digambar motif kupu-kupu cantik perpaduan antara warna hitam, coklat, biru dan merah. Kupu-kupu juga dibuat tampak samping menamabah indah motif alam ini.
6. Motif Manuk Sriti
Motif batik manuk sriti sederhana namun mengandung daya kreatifitas yang tinggi. Pada motif ini, manuk sriti diibaratkan memiliki buntut yang panjang. Diberi sedikit aksen godong di pinggir sayapnya dan guratan berwarna coklat di atas warna putih sebagai warna dasarnya.
7. Motif Merak Putih
Batik motif merak putih ini adalah batik yang sudah berumur ± 30 tahun. Merak sebagai simbol keanggunan dibuat menjadi motif batik yang cantik. Motif ini merupakan ciri khas dari batik desa Pengabean. Dibuat dari 30 tahun yang lalu, tidak membuat batik ini memudar. Semakin lama justru semakin indah dan warnanya semakin terlihat cantik. Kain yang digunakan juga tidak sobek dan kusam, kwalitasnya tidak diragukan.
8. Motif Galaran
Motif Galaran merupakan perpaduan antara bunga kamboja dengan dedaunan yang dibuat menjadi beragam bentuk, seperti daun berbentuk mahkota dan bergelombang. Sebagai dasar berwarna putih dan hitam bermotif gelombang kecil menjadi sebuah perpaduan motif batik yang harmonis.
9. Motif Keliran
Motif Keliran merupakan perpaduan dari berbagai macam motif. Motif godongan, kembang melati, kembang mawar dan garis yang saling silang terlihat seperti rajeg. Semua motif kemudian dikelir dengan warna merah yang berani dan diberi sedikit warna putih disetiap pinggirnya.
10. Motif Poci
Daun sirih biasanya digunakan untuk nginang, diubah menjadi sebuah motif yang indah. Warna dasar motif ini adalah merah. Dibuat dengan menggunakan canting dan sedikit demi sedikit terbentuk motif daun-daun sirih. Dipadukan dengan bunga melati dan daun yang berbentuk gelombang.
Meskipun Tegal memiliki motif batik yang cantik-cantik namun masyarakat disana masih sedikit yang tahu tentang batik Tegalan. Padahal ini bisa menjadi sebuah potensi yang bagus untuk mengangkat budaya lokal. Faktor minimnya pengetahuan membatik dan telah banyaknya pengaruh modernsasi yang masuk di kota Tegal menjadikan masyarakatnya sedikit yang menekuni kegiatan membatik. Padahal sudah seharusnya masyarakat Tegal ikut melestarikan budaya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar