Aku selalu percaya,
perpisahan adalah nama lain dari sebuah pertemuan baru. Bisa saja kan bertemu
tanpa sengaja di bandara atau tempat ibadah atau di tempat kerja atau di mana
saja, siapa yang tahu.
Bagiku tak ada yang
namanya perpisahan dalam sebuah pertemuan, ia hanya berpindah jarak, tapi kita
masih bisa bertemu, mungkin dalam bayang-bayang, kenangan atau bertemu dalam
doa, kan?. Ah, yang terakhir sepertinya
yang indah. Kita sama-sama saling mendoakan, lalu doa-doa kita bertemu di atap
langit yang menjadi gelombang cahaya, melintasi pintu langit menuju Tuhan.
Ya, pada saatnya kita
kembali akan dipertemukan setelah sekian lama kita menanti, seperti saat ini.
Pada saatnya waktu akan memaksa untuk kembali pulang ke rumah masing-masing,
beraktifitas seperti biasa melangkah mengejar impian. Tapi, walau sudah berbeda
ruang, dipisah oleh jarak, kami masih setia untuk saling bertukar kabar,
senyuman, pengalaman, kesibukan, aktifitas, atau bertemu via suara.
Tentang waktu, aku masih
bertanya-tanya, sejenis apakah ia, hingga bisa menentukan semuanya-perpisahan
dan pertemuan. Aku penasaran siapakah yang sebenarnya berkuasa, kitakah yang
menguasai waktu atau waktukah yang memegang kendali atas diri kita,
sampai-sampai ada kata biarkan waktu yang menentukan. Kalau memang kita yang
menentukan waktu tentu saja kita bisa kembali pada waktu yang kita inginkan,
sebab remote kendali putarannya ada
di tangan kita. Tapi pada kenyataannya kita tak bisa melakukan itu semua. Waktu
tetap saja terus mengalir tanpa memperdulikan apa-apa. Demikianlah filsuf besar
pun masih bertanya besar tentang teka-teki waktu. Tapi sebenarnya waktu lebih
dari sekedar deretan angka yang terkungkung di arloji, atau putaran detik,
menit, dan jam.
Waktu itu tentang
pemaknaan kita pada setiap detik yang kita lalui, sebab waktu yang bermakna
adalah waktu yang lekat dalam ingatan, dengan begitu kapan saja kita bisa “menghidupkan”
waktu. Kembali memasuki waktu hidup, peristiwa yang kita hidupkan di layar
kenangan. Dan pada saatnya, waktu juga yang membawa kabar bahagia, kalau aku
ataupun kamu akan kembali dipertemukan di acara yang sama dengan tempat yang
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar