28 Agu 2017

Tentang Waktu



   
  Aku selalu percaya, perpisahan adalah nama lain dari sebuah pertemuan baru. Bisa saja kan bertemu tanpa sengaja di bandara atau tempat ibadah atau di tempat kerja atau di mana saja, siapa yang tahu.

  Bagiku tak ada yang namanya perpisahan dalam sebuah pertemuan, ia hanya berpindah jarak, tapi kita masih bisa bertemu, mungkin dalam bayang-bayang, kenangan atau bertemu dalam doa, kan?. Ah, yang terakhir sepertinya yang indah. Kita sama-sama saling mendoakan, lalu doa-doa kita bertemu di atap langit yang menjadi gelombang cahaya, melintasi pintu langit menuju Tuhan.

  Ya, pada saatnya kita kembali akan dipertemukan setelah sekian lama kita menanti, seperti saat ini. Pada saatnya waktu akan memaksa untuk kembali pulang ke rumah masing-masing, beraktifitas seperti biasa melangkah mengejar impian. Tapi, walau sudah berbeda ruang, dipisah oleh jarak, kami masih setia untuk saling bertukar kabar, senyuman, pengalaman, kesibukan, aktifitas, atau bertemu via suara.


                                                                                          Sumber : Pinterest


  Tentang waktu, aku masih bertanya-tanya, sejenis apakah ia, hingga bisa menentukan semuanya-perpisahan dan pertemuan. Aku penasaran siapakah yang sebenarnya berkuasa, kitakah yang menguasai waktu atau waktukah yang memegang kendali atas diri kita, sampai-sampai ada kata biarkan waktu yang menentukan. Kalau memang kita yang menentukan waktu tentu saja kita bisa kembali pada waktu yang kita inginkan, sebab remote kendali putarannya ada di tangan kita. Tapi pada kenyataannya kita tak bisa melakukan itu semua. Waktu tetap saja terus mengalir tanpa memperdulikan apa-apa. Demikianlah filsuf besar pun masih bertanya besar tentang teka-teki waktu. Tapi sebenarnya waktu lebih dari sekedar deretan angka yang terkungkung di arloji, atau putaran detik, menit, dan jam.

  Waktu itu tentang pemaknaan kita pada setiap detik yang kita lalui, sebab waktu yang bermakna adalah waktu yang lekat dalam ingatan, dengan begitu kapan saja kita bisa “menghidupkan” waktu. Kembali memasuki waktu hidup, peristiwa yang kita hidupkan di layar kenangan. Dan pada saatnya, waktu juga yang membawa kabar bahagia, kalau aku ataupun kamu akan kembali dipertemukan di acara yang sama dengan tempat yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar