9 Mar 2019

Berkarir Atau Menjadi Ibu Rumah Tangga?




Memang benar wanita adalah makhluk dengan beragam permasalahan hidup. Salah satunya adalah dilema seperti judul di atas. Dewasa ini sudah banyak kita jumpai wanita bekerja di sebuah perusahaan bahkan menempati jabatan top managerial. Tidak ada yang aneh memang. Setiap wanita yang telah mengenyam pendidikan memiliki hak untuk mencapai karirnya. Dilema tersebut akan muncul saat wanita akan menikah. Tetap berkarir atau menjadi ibu rumah tangga? Mana yang lebih baik? Jawabannya adalah dua-duanya baik. Keduanya memiliki konsekuensi yang berbeda dan tentu saja membutuhkan perencanaan yang matang. Jangan lupa diskusikan masalah ini dengan pasangan agar nantinya pilihan yang kamu ambil adalah yang terbaik, tidak hanya untuk dirimu tapi juga untuk keluargamu.



Ketika seorang wanita memilih untuk berkarir tentu ada banyak point yang harus dipertimbangkan. Menjadi wanita karir memang terlihat sangat keren. Bahkan orang lain menilai wanita yang berkarir adalah wanita mandiri, kuat, dan tangguh. Ya, kuakui kenyataannya tidak jauh berbeda. Namun hal yang perlu dicatat adalah apa sih tujuan kamu sebagai wanita untuk lebih memilih berkarir daripada menjadi full-time mom? Menambah penghasilan tambahan? Menyalurkan hobi atau skill? Atau alasan lain?. Setiap wanita punya alasan yang berbeda-beda tapi yang terpenting adalah jangan sampai kamu menjalani kehidupan sebagai wanita karir lantas melupakan tugas utama sebagai istri maupun seorang ibu.



Akan lebih baik jika waktu bekerja tersebut masih memungkinkan kamu untuk melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga contohnya membuatkan sarapan, mengantar anak sekolah, dan menyiapkan makan malam. Kamu patut berbangga diri jika kamu dapat menciptakan keseimbangan antara berkarir dan menjadi ibu rumah tangga. Tak hanya itu, suamimu pun pasti akan bangga memiliki seorang istri yang multitalent yang bisa menjadi panutan untuk anak-anaknya. 



Dan bagi kamu yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga-pun tak kalah hebat dengan wanita karir. Mungkin akan ada sekelumit omongan orang yang berkata “Percuma sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya jadi ibu rumah tangga”, “Percuma ijazah kuliahmu tidak dipakai untuk bekerja di perusahaan bergengsi”. Apakah sekolah tinggi hanya untuk mengejar karir? Tentu saja tidak. Salah besar mereka yang berpikir dan menilai bahwa sekolah tinggi dan gelar yang diraih akan sia-sia bila tidak bekerja diluar. Tidak ada yang sia-sia. Seorang anak harus memiliki ibu yang berpendidikan dan berwawasan luas untuk membentuk karakter yang baik untuk bekal masa depannya. 



Dengan menjadi ibu rumah tangga kamu memiliki banyak waktu untuk keluarga, memberikan kasih sayang sepenuhnya untuk keluarga. Ibu rumah tangga juga memiliki kesempatan untuk mandiri secara finansial. Dalam artian dia tetap bisa memiliki penghasilan meski hanya di dalam rumah. Kamu bisa membuka usaha kecil-kecilan atau membuka toko online, jika kamu hobi menulis kamu bisa menulis artikel berbayar. Ada banyak sekali peluang untuk mendatangkan penghasilan meski hanya di dalam rumah. Kamu bisa mencoba mengembangkan hobi dan bakatmu. 



Jadi tidak ada yang lebih benar maupun lebih salah antara menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga. Karena keduanya memiliki beban dan tanggung jawab yang sama. Karena sejatinya yang paling penting adalah setiap wanita harus berpendidikan dan berwawasan luas. Berbanggalah atas pilihanmu.

1 komentar:

  1. Setuju banget, mau jadi ibu yang berkarir atau jadi IRT, yang paling penting kita harus jadi ibu yang berpendidikan karena ibu kan 'madrasah' utama keluarga. Salam kenal mba :)

    BalasHapus